Proses pengolahan minyak bumi lewat sistem beberapa tahapan sampai jadi minyak yang layak pakai. Berikut ini sejumlah sistem dan tahapan pengolahan minyak bumi secara garis besarnya. Tahap pertama dalam sistem pengolahan minyak bumi terdiri berasal dari 6 fraksi. Selanjutnya, bagian kedua meliputi perengkahan, sistem ekstraksi, sistem kristalisasi, dan pembersihan berasal dari kontaminasi (treating).
Pada era purba, tanaman dan hewan laut kecil (mikroorganisme) yang mati terkubur di susunan pasir dan batuan. Selanjutnya, minyak bumi bakal bergerak lewat batuan berpori dan bakal terakumulasi ketika raih susunan batuan keras, sampai membuahkan minyak bumi dengan pengukuran Macnaught Flow Meter.
Teknik Pemisahan Fraksi-Fraksi Minyak Bumi
Komponen utama minyak mentah adalah alkana dan beberapa kecil alkena, alkuna, siklo-alkana, aromatik, dan senyawa anorganik. Walaupun campurannya kompleks, ada langkah ringan untuk memisahkan komponen-komponenya, yaitu bersama perbedaan nilai titik didih. Proses selanjutnya dinamakan distilasi bertingkat.
Sebagian hasil berasal dari distilasi bertingkat mesti diolah lebih lanjut lewat sistem konversi, pemisahan pengotor dalam fraksi, sampai pencampuran fraksi sehingga sanggup memperoleh product akhir sesuai yang diinginkan. Dalam sistem distilasi bertingkat, minyak mentah tidak dipisahkan jadi komponen-komponen murni, melainkan ke dalam fraksi-fraksi, yaitu kelompok-kelompok yang membawa kisaran titik didih tertentu. Distilasi bertingkat disebut juga bersama distilasi atmospheric.
Proses Pengolahan Migas dan Petrokimia (2013) yang diterbitkan Departemen Pendidikan Nasional, distilasi atmospheric adalah sistem pemisahan minyak bumi secara fisis bersama gunakan perbedaan titik didih. Karena crude oil adalah campuran berasal dari komponen-komponen yang terlalu kompleks, dan juga dipisahkan berdasarkan fraksi-fraksinya, perihal itu dilaksanakan lewat distilasi yang komponen minyak bumi berasal dari trayek titik didihnya (jarak didih).