Pengertian Pubertas Dini, Penyebab, dan Upaya Pencegahannya

Pubertas dini merupakan perubahan tubuh anak menjadi dewasa (pubertas) yang dialami pada usia yang lebih awal dari yang seharusnya. Anak perempuan dinilai mengalami kondisi ini ketika pubertas terjadi sebelum usianya menginjak 8 tahun, sementara anak laki-laki dinilai mengalaminya jika pubertas dialami sebelum usianya 9 tahun.

Definisi Pubertas Dini

Mengingat pengertian pubertas dini di atas, dapat diketahui bahwa masa pubertas bisa terjadi lebih awal pada anak dari usia sewajarnya. Kondisi ini menyebabkan adanya perubahan bentuk dan ukuran tubuh, perkembangan tulang dan otot, perkembangan kemampuan, dan alat reproduksi. Kondisi ini memang terbilang langka karena hanya dialami oleh satu dari lima ribu anak.

Sebagai orang tua, Anda dianjurkan untuk memeriksakan anak ke dokter jika anak mengalami berbagai gejala pubertas dini saat usianya masih berada pada kisaran 7-9 tahun, atau bahkan pada usia yang lebih muda. Dengan demikian, dokter bisa mengevaluasi bagaimana sebenarnya kondisi anak. Jika anak diduga mengalami pubertas dini, maka dokter akan melakukan serangkaian pemeriksaan untuk memastikan penyebabnya.

Penyebab Terjadinya Pubertas Dini

Semua kondisi pasti ada penyebabnya. Dilansir dari honestdocs.id, pubertas yang dialami anak-anak ini disebabkan oleh produksi hormon gonadotropin (GnRH). Hormon ini diproduksi oleh otak manusia untuk merangsang organ reproduksi anak. Pada perempuan, hormon GnRH tersebut merangsang indung telur untuk memproduksi hormon estrogen. Berbeda pada anak laki-laki di mana pubertas dini terjadi saat testis sudah memproduksi hormon testosteron.

Kedua hormon, baik estrogen, maupun testosteron, berperan penting dalam masa pubertas anak. Akan tetapi, jika hormon tersebut diproduksi secara berlebihan, maka anak akan mengalami kasus pubertas dini ini.

Selain penyebab yang terkait dengan hormon tersebut, pubertas dini dipicu oleh berat badan. Obesitas pada anak juga dapat memicu hormon liptin yang menyebabkan anak lebih cepat memasuki masa pubertas. Sesuai pengertian pubertas dini yang meliputi perubahan kondisi psikis, penyebabnya juga termasuk stres. Stres fisik atau emosional pada anak bisa memicu kondisi pubertas lebih dini.

Dilansir dari alodokter.com, keterkaitan kondisi anak yang mengalami pubertas lebih dini ini juga disebabkan oleh penyakit tertentu, misalnya mengalami cedera, gangguan tulang belakang, gangguan otak karena radiasi, tumor, hiperplasia andrenal kongenital, hipotiroid, dan sindrom McCun Albright. Paparan bahan kimia juga menjadi pemicunya.

Upaya Pencegahan Pubertas Dini

Berdasarkan pengertian pubertas dini, dapat dipahami bahwa kondisi ini bisa dicegah. Beberapa faktor yang memang berisiko memicu dialaminya pubertas dini pada anak, seperti jenis kelamin dan ras, tidak dapat dihindari. Akan tetapi, terdapat upaya pencegahan lain yang dapat dilakukan guna mengurangi kemungkinan anak mengalami pubertas dini dengan menekan faktor risiko lainnya.

Hal pertama yang dapat dilakukan adalah menjauhkan anak dari sumber eksternal hormon estrogen dan testosteron. Sebagai contohnya, simpan dan jangan berikan obat resep untuk orang dewasa ataupun suplemen diet yang mempunyai kandungan hormon estrogen ataupun testosteron. Simpanlah pada tempat yang tidak akan dijangkau anak-anak. Hal ini harus dilakukan dan diperhatikan agar anak tetap mempunyai kondisi tubuh yang normal.

Upaya pencegahan berikutnya adalah mendorong anak untuk tetap menjaga pola hidup sehat. usahakan Anda selalu memberikan makanan terbaik dan bergizi untuk anak. Hindarilah mengonsumsi junk food yang berlebihan. Jangan pula memberikan anak makanan yang dapat memicu pubertas dalam usia dini, misalnya makanan yang berlemak atau makanan dari kulit. Terapkan juga jadwal olahraga rutin untuk menjaga berat badan anak agar tetap ideal.

Sumber Artikel:

www.sehatq.com

www.honestdocs.id

www.alodokter.com

Sumber Gambar:

manado.tribunnews.com