Penyakit kanker payudara merupakan salah satu jenis kanker yang paling mengancam wanita setelah kanker serviks. Apa sebenarnya yang terjadi pada penyakit kanker payudara. Sejauh mana resiko kematian karena kanker payudara?
Apa Sebenarnya Penyakit Kanker Payudara?
Berdasar data depkes, terdapat 72 ribu kasus pengidap kanker payudara baru tiap tahunnya di Indonesia. Data internasional mengatakan bahwa 1 dari 9 wanita mengalami kanker payudara.
Lebih sering ditemukan pada mereka di usia di atas 60 tahun, namun tidak menutup kemungkinan wanita usia produktif mengalami pula kanker payudara. Dengan angka kematian kisaran 17 orang untuk setiap 100 pasien.
Sebenarnya, pada stadium awal, penyakit kanker payudara masih memiliki potensi kesembuhan hingga 90%. Namun seiring perkembangan kanker, pada stadium lanjut penyakit ini hanya memiliki prognosis atau potensi kesembuhan hingga 15%.
Dan kabar buruknya kebanyakan kasus kanker payudara terdeteksi relatif terlambat sehingga cenderung tak teratasi. Apalagi memang tidak sedikit kasus kanker payudara yang tidak menunjukan gejala yang kentara pada stadium awal.
Penyakit kanker payudara sendiri termasuk jenis kanker yang sifatnya kompleks. Ada sejumlah aspek spesifik yang dapat memicu terbentuknya kanker payudara namun tidak terjadi pada kasus kanker lain. Ini terkait dengan karakter dari sel payudara.
Kanker payudara memiliki jaringan kelenjar yang berfungsi memproduksi air susu. Dan kinerja dari kelenjar ini bergantung pada sejumlah reseptor dalam jaringan tersebut yang merespon hormon tertentu seperti estrogen dan progesteron. Juga keberadaan reseptor HER2 yang juga berperan dalam proses perkembangan jaringan dalam payudara.
Sejumlah besar kasus kanker payudara dapat dikaitkan dengan ketiga reseptor ini. Baik sekaligus maupun salah satu di antaranya. Sehingga terapi untuk pengobatan kanker payudara akan bekerja spesifik, terutama membantu meredam reseptor reseptor tersebut.
Bagaimana Mendeteksi Kanker Payudara?
Untuk mengenali keberadaan sel kanker pada payudara biasanya wanita usia produktif disarankan menjalankan tes sadari atau periksa dada sendiri. Pemeriksaan ini dengan cara meraba setiap detil dari payudara demi menemukan adanya benjolan tak wajar dan biasanya dengan disertai rasa nyeri yang bisa menjadi salah satu penanda adanya sel kanker atau tumor pada payudara.
Meski hanya sekitar 30% kasus pembengkakan atau benjolan terbukti positif sebagai penyakit kanker payudara. Untuk itu, diperlukan tes lanjutan berupa mamografi untuk memastikan benjolan tersebut merupakan sel kanker atau tumor. Uji pengambilan jaringan atau biopsi biasanya dilakukan sebagai pengujian langsung apakah jaringan yang dicurigai memang merupakan jaringan kanker.
Jenis jenis Kanker Payudara
Khas lain dari kanker payudara adalah jenis kankernya yang beragam. Ini terkait dengan jenis sel yang berkembang pada payudara. Jenis penyakit kanker payudara didasarkan pada jenis sel utama dimana sel kanker terbentuk. Berikut ini jenis jenis tersebut mengutip dari laman deherba.
- Kanker Payudara Lobular Invasif
Kanker satu ini bermula dari sel-sel pembentuk kelenjar susu pada payudara. Kanker jenis ini adalah yang paling banyak muncul dari semua jenis kanker payudara. Kata invasive di sini menandakan sifat kanker yang sangat ganas sehingga memiliki kemampuan metastatis yang agresif. - Kanker payudara Ductal Invasif
Sejenis kanker payudara yang berawl dari kondisi inflamasi pada payudara yang menyebabkan munculnya jaringan parut yang terus muncul sampai akhirnya menyebabkan penyimpangan pertumbuhan sel dan akhirnya menjadi kanker. Sifat invasif di sini menandakan kanker bersifat sangat agresif dan memiliki karakter metastatis. - Kanker payudara Ductal non-invasif
Sel ductal adalah sel payudara selain sel lobulus atau sel pembentuk kelenjar susu. Beberapa sel ductal berada di bagian dalam payudara sehingga relatif tersembunyi. Karakternya penyakit kanker payudara jenis ini tidak terlalu agresif dan tidak mudah menyebar.