Kenali Cepat Gejala Kanker Rahim

gejala kanker rahim

Penyakit kanker rahim merupakan jenis kanker yang paling banyak menyerang pada sistem reproduksi wanita. Kanker ini biasanya menyerang wanita yang telah memasuki masa menopause. Tetapi apa sebenarnya penyakit kanker rahim? Dan bagaimana mengenali gejala kanker rahim?

Apa Sebenarnya Penyakit Kanker Rahim?

Penyakit kanker rahim merupakan jenis kanker yang berkembang pada rongga rahim. Kebanyakan dari kasus penyakit kanker rahim berawal dari sel endometrium yang berkembang lebih masif dan agresif. Biasanya secara medis jenis kanker ini lebih disebut sebagai kanker endometrium.

Selain itu kanker rahim juga dapat terbentuk dari dinding otot pembentuk rongga rahim. Biasanya jenis kanker ini disebut sebagai sarkoma rahim. Berbeda dengan kanker endometrium, kanker ini tidak dipengaruhi oleh unsur hormonal.

Kenali Gejala Kanker Rahim Dengan Segera

Tingkat bertahan hidup dari pasien kanker rahim pada stadium awal bisa mencapai 90%. Tingkat persebarannya juga cenderung rendah karena kanker belum membentuk pola metastasis. Itu sebabnya, penting untuk segera menyadari keberadaan gejala kanker rahim.

Lalu bagaimana sebenarnya gejala dari penyakit kanker rahim tersebut? Berikut adalah sejumlah gejala yang lazim muncul sebagaimana telah dijelaskan dalam laman deherba.com.

Perdarahan

Perdarahan merupakan gejala paling lazim dari kanker rahim. Terutama bila kanker terbentuk dari endometrium. Lapisan endometrium merupakan lapisan dinding sel sisi dalam rahim yang akan menyimpan darah selama masa pembuahan dan akan meluruhkan diri ketika masa haid datang.

Tetapi karena pertumbuhannya masif, pola ini dapat terganggu dan darah yang terkumpul lebih banyak. Anda perlu waspada ketika masa haid Anda lebih panjang, atau darah haid Anda lebih banyak. Juga bila keluar darah di luar jadwal haid atau saat Anda sudah menopause.

Muncul rasa nyeri yang lebih berat saat haid

Pada masa-masa haid, ada proses kontraksi ringan pada otot rahim yang bertujuan memudahkan proses pelepasan sel-sel endometrium. Tetapi pada penderita penyakit kanker rahim, kontraksi ringan ini dapat menjadi menyakitkan.

Gejala kanker rahim ini muncul karena ketika kontraksi terjadi jaringan pada dinding rahim yang sudah terinvasi kanker akan turut berkontraksi. Sementara pada area ini biasanya juga terbentuk peradangan, hingga rasa nyeri akan muncul cukup kuat dari area ini.

Muncul rasa nyeri saat beraktivitas seksual

Ketika seseorang melakukan aktivitas seksual dan penetrasi, sebenarnya area sekitar vagina, serviksd an sebagian rahim juga mengalami peregangan dan kontraksi ringan. Pada kondisi normal kontraksi ini tidak menimbulkan rasa nyeri sama sekali.

Tetapi pada penderita kanker rahim, kontraksi ringan pada masa masa aktivitas seksual akan menimbulkan rasa tidak nyaman, nyeri dan efek tekanan. Pada kondisi tertentu, bisa jadi kontraksi ini juga memicu terjadinya perdarahan.

Nyeri yang berketerusan pada area punggung, panggul dan pinggang

Anda tidak beraktivitas berat namun panggul, pinggang dan punggung Anda terasa berat dan kaku. Kadang disertai dengan rasa nyeri dari skala ringan hingga cukup menekan. Bisa jadi ini adalah gejala kanker rahim

Ini adalah efek dari proses invasi sel kanker pada area rahim yang turut menyebabkan efek tidak nyaman pada area otot sekitarnya. Meski gejala ini cukup mirip dengan penyakit lainnya seperti keluhan ginjal, masalah saraf punggung dan lain sebagainya.

Dirasakan adanya benjolan

Perkembangan sel kanker akan menyebabkan area rahim membesar. Biasanya semakin lama pembesaran ini dapat teraba dari permukaan perut. Kadang juga dapat dilihat secara jelas.

Benjolan pada umumnya tampak terpusat di area tengah bawah. Kadang terlihat tidak simetris, tetapi kadang terlihat simetris. Benjolan tidak dapat dicubit menandakan benjolan ini bukan efek lemak perut.

Penurunan kondisi tubuh

Dalam gambaran lain deherba.com juga menjelaskan bahwa secara umum, penderita kanker akan mengalami penurunan kondisi. Sebut saja seperti kehilangan selera makan, mudah mual, menjadi tampak kurus, mudah lelah dan sebagainya. Pasien juga mengalami anemia berketerusan dan masalah kelebihan trombosit.