Sebagai orang tua sudah sepatutnya untuk mengawasi tumbuh kembang anak. Selain itu juga terus memantau perkembangan sosial anak usia dini. Karena kehidupan sosial sangat diperlukan bagi semua orang. Hal ini bisa dilihat dari perkembangan sosial yang biasa ditunjukkan oleh anak saat melakukan interaksi.
Adanya interaksi pada lingkungan sekitar, baik itu teman ataupun orang disekitar selain keluarga dapat berpengaruh pada tumbuh kembangnya. Karena nantinya kemampuan bersosialisasi mampu mempengaruhi dan dapat terbawa saat anak sudah dewasa. Untuk itu di bawah ini terdapat tahapan perkembangan sosial pada anak.
1. Pada Usia Anak 1 Sampai 2 Tahun
Pada usia ini mungkin sebagian orang tidak begitu mengetahui perkembangan sosialnya. Karena pada usia ini anak masih terlalu dini untuk dapat melakukan interaksi sosial. Pada usia ini kemampuan emosional yang dapat dilakukan adalah menangis. Selain itu anak juga mulai melakukan kemampuan lain seperti berdiri dan berjalan.
Mengenalkan anak kepada orang lain selain keluarga merupakan hal pertama yang perlu anda lakukan. Hal ini bisa menjadi awal perkembangan sosial anak usia dini dalam melakukan interaksi dengan orang lain.
2. Pada Usia Anak 2 Hingga 3 Tahun
Untuk usia anak 2-3 tahun merupakan saat anak mulai aktif secara emosionalnya. Karena pada usia ini anak sudah mulai dapat berbicara, sehingga memungkinkan untuk melakukan interaksi dengan orang sekitar. Sebagian besar anak di usia ini hanya mampu berinteraksi dalam lingkungan keluarga saja.
Saat anak memulai untuk melakukan interaksi sosial dengan orang lain maka tidak jarang anak akan merasa takut ataupun menangis. Hal ini wajar dilakukan oleh anak, karena memang masih belum terbiasa dan merasa asing dengan orang lain.
Dengan demikian sebagai orangtua anda perlu untuk melatih perkembangan sosial anak usia dini dengan melakukan interaksi pada orang sekitar. Karena dengan begitu anak akan menjadi lebih berani untuk melakukan interaksi. Pastikan anda tidak memaksa secara berlebihan, karena hal tersebut dapat menghambat perkembangan sosial dan anak menjadi takut.
3. Pada Usia Anak 4 Sampai 5 Tahun
Semakin bertambahnya usia anak sudah pasti kemampuan belajar dan emosionalnya akan meningkat. Untuk anak dengan usia ini sudah dapat dikatakan mampu dalam mengendalikan emosinya. Namun tidak jarang anak pada usia ini juga menjadi sulit terkontrol saat sedang meluapkan emosinya.
Saat berinteraksi dengan teman sebayanya, anak cenderung lebih menunjukkan emosinya. Hal ini merupakan tahap yang cukup rawan bagi orangtua. Karena anak akan meniru segala tindakan ataupun perkataan dari orang lain. Untuk itu sebagai orangtua harus selalu memantau segala interaksi yang dilakukan oleh anak.
Karena apabila tidak dipantau dan dibiarkan saja, maka hal tersebut akan terbawa hingga dewasa nanti. Hal ini tentunya dapat mempengaruhi kehidupan sosialnya. Pastikan anda juga memantau lingkungan anak saat melakukan interaksi. Karena tidak jarang lingkungan juga berdampak pada perilaku dan kebiasaan anak.
Berinteraksi dengan orang lain memang perlu untuk dilakukan. Namun tidak sedikit lingkungan sekitar mampu memberikan dampak yang buruk. Oleh karena itu sudah menjadi peran orangtua untuk selalu memantau dan mengarahkan anak agar tetap berperilaku baik.
Demikianlah tahapan yang terjadi pada perkembangan sosial anak usia dini. Untuk melakukan interaksi sosial pada anak dapat diawali dengan berteman dengan anak yang seusianya. Karena dengan demikian anak akan merasa lebih nyaman untuk berinteraksi.