Sesepuh adat memotong rambut Gimbal seorang anak Bajang pada ritual potong rambut Gimbal pada rangkaian Dieng Culture Festival (DCF) V di pelataran candi Arjuna kawasan dataran tinggi Dieng, Desa Dieng Kulon, Batur, Banjarnegara, Jawa Tengah, Minggu (31/8).
Ribuan orang datang dari berbagai wilayah menyaksikan proses ritual potong rambut Gimbal tujuh orang anak Bajang (Gimbal) yang merupakan tradisi unik di kawasan dataran tinggi Dieng. FOTO ANTARA/Anis Efizudin/ss/ama/14DONGENG DAN SEJARAH
Dongeng dan sejarah banyak menceritakan tentang hal-hal yang berbentuk mitologi dan kepercayaan dari warga sekitar. Sebuah dongeng dan sejarah selalu di kait-kaitkan dengan legenda di setiap daerah tersebut.
Sebut saja seperti Dongeng dan sejarah yang terkenal yaitu maling kundang (Sumatera barat), lalu ada juga sangkuriang(Jawa Barat), ada yang menganggap bahwa itu pernah terjadi, dan bahkan ada pula yang menganggap bahwa itu hanya sebuah mitos atau mitologi (Cerita karangan)
Setiap daerah tentunya memiliki Dongeng dan sejarah masing-masing dari masa lampau. Selain kisah dongeng dan sejarah maling kundang & sangkuriang, ada salah satu kisah dongeng dan sejarah yang menjadi sorotan yang menarik untuk di simak.
Di Jawa tengah tepatnya di dataran tinggi Dieng, juga memiliki sebuah kisah yang unik. Adanya fenomena alam di daerah tersebut tentang Dongeng Anak berambut gimbal.
Lalu sejarah yang pernah terjadi pada abad 8 sampai 10 masehi. Pada abad tersebut telah di temukan peninggalan sejarah Candi Hindu kuno yang masih kokoh hingga sekarang.
Candi-candi yang di temukan di dataran tinggi Dieng beraliran Hindu Syiwa, dan berkaitan dengan sejarah peralian (migrasi) negara Hindia menuju tanah jawa.
Dongeng tentang anak berambut gimbal, berhubungan dengan legenda dari daerah dataran tinggi Dieng, yaitu petilasan mbah kyai kolodete. Menurut catatan sejarah, anak-anak berambut gimbal ini, merupakan titipan dari sang legenda mbah kyai kolodete.
Rambut gimbal yang menggumpal di anak-anak tersebut, kelak akan di ambil kembali oleh mbah kyai kolodete saat usia anak tersebut memasuki usia yang ke 6 tahun.
Pada usia 6 tahun anak-anak tersebut harus potong rambutnya dan di larungkan menuju sungai serayu. Itu merupakan sebuah perwujudtan pengembalian yang di tiitpkan oleh mbah kyai kolodete.
Awal mula gejala yang ditimbulkan oleh anak yang memiliki rambut gimbal, cenderung aneh dan hiper aktif tidak seperti anak pada umumnya. Hingga saat ini belum bisa di jelaskan secara ilmiah sebab dan akibat mengapa si anak tersebut berambut gimbal.
Dongeng dan sejarah candi Dieng
Sejarah tentang kompleks Candi Arjuna. Atau candi-candi yang ada di kawasan dataran tinggi Dieng, merupakan peninggalan dari dinasti wangsa sanjaya.
Menurut catatan sejarah, Candi candi Dieng, dahulu kala sering di gunakan sebagai tempat peribadatan bagi umat agama Hindu. Candi Dieng memiliki ciri khas meruncing ke atas, dan sering kali terdapat patung atau arca yang menggambarkan Dewa-Dewi, (Trimurti).
Bisa di katakan candi-candi yang tersebar di kawasan Dieng, memiliki peran penting bagi umat Hindu yang tersebar di nusantara. Dari masa lampau Hingga sekarang.
Itulah sisi lain dari dongeng dan sejarah yang bisa anda kupas secara mendalam yang pernah terjadi di dataran tinggi Dieng. Namun ada yang beranggapan bahwa Dongeng dan sejarah yang pernah ada di dataran tinggi Dieng ini, hanya sebuah Mitos (Mitologi).