Antara Reksa Dana Saham dan Pasar Uang, Mana yang Lebih Menguntungkan?

Pengelolaan oleh manajer investasi, diversifikasi investasi, dan permodalan yang relatif minim menjadikan reksa dana sebagai salah satu investasi terpopuler saat ini. Namun, masih banyak yang bingung menentukan jenis reksa dana yang tepat. Selain itu, ada banyak keuntungan reksa dana, seperti kemudahan berinvestasi.

Dengan adanya manajer investasi, nasabah terbantu dalam mengambil keputusan investasi. Manajer investasi juga melakukan penyelesaian dan pembukuan transaksi, transaksi pembelian dan penjualan efek, dan kegiatan lainnya. Semua itu telah diatur oleh Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) tentang 10 fungsi yang harus dilakukan oleh manajer investasi demi keamanan dan kenyamanan investor.

Seperti diketahui, ada berbagai jenis reksa dana, seperti Exchange Traded Funds (ETFs), reksa dana campuran, reksa dana indeks, reksa dana, reksa dana saham, dan lain-lain. Banyaknya produk reksa dana memaksa kita untuk berpikir matang dan memilih investasi yang paling cocok.

Reksa Dana Saham dan Reksa Dana Pasar Uang Paling

Reksa dana ekuitas dan reksa dana pasar adalah dana rekanan yang populer. Bedanya, reksa dana reksa dana saham fokus pada investasi produk saham.

Sementara itu, investasi reksa dana difokuskan pada produk investasi pasar uang, seperti deposito berjangka, Sertifikat Bank Indonesia (SBI), obligasi jangka pendek dan sertifikat deposito. Kedua produk reksa dana tersebut memiliki keunggulan masing-masing.

Reksadana saham cocok untuk yang menginginkan untung besar

Reksa dana menyumbang setidaknya 80% dari total investasi mereka di saham yang terdaftar. Jenis instrumen investasi ini sangat populer dan dapat memberikan return yang cukup tinggi dan tentunya juga memiliki resiko yang cukup tinggi.

Banyak investor menggunakan reksa dana ini untuk target jangka panjang. Bagi investor yang berani mengambil risiko, reksa dana saham merupakan pilihan yang tepat untuk berinvestasi. Selain itu, dengan dana awal yang kecil, investor dapat mengembalikan return yang tinggi.

Ingin memiliki komunitas trader? Yuk gabung bersama Traderhub.

Ada banyak manajer investasi yang menawarkan reksa dana jenis ini. Seperti Panin Asset Management yang menawarkan dua pilihan reksa dana saham, yakni Panin Dana Maksima dan Panin Dana Prima.

Reksa dana pasar uang cocok untuk investor dengan profil risiko rendah.

Jenis investasi ini cocok untuk investor yang cenderung menghindari risiko atau mencari keamanan meskipun keuntungannya tidak terlalu tinggi. Dalam reksa dana nilai pasar uang ini, modal investor diterapkan untuk investasi pada surat utang jangka pendek, seperti sertifikat deposito, surat berharga komersial, dan SBI.

Keuntungan dari jenis reksa dana ini adalah tidak menimbulkan biaya pembelian atau penarikan dan tujuannya adalah untuk menghasilkan pendapatan dengan menjaga tingkat likuiditas. Panin Asset Management adalah salah satu pengelola aset utama yang memilih opsi reksa dana pasar uang, yaitu Panin Liquid Funds.

Cara Menggunakan Reksa Dana

Menurut cara kerjanya, reksa dana dibagi menjadi dua kategori umum, yaitu reksa dana tertutup dan reksa dana terbuka. Perbedaannya terletak pada proses jual belinya. Untuk reksa dana tertutup, jual beli hanya dilakukan saat ada penawaran umum perdana.

Sedangkan pada reksa dana terbuka, jual beli dilakukan secara berkesinambungan. Penjualan dilakukan oleh agen penjualan, perusahaan serta perantara perdagangan seperti bank atau agen asuransi.

Pengembalian investasi dalam dana rekanan dihitung dengan menggunakan sistem nilai aset bersih (NAB). Itu dapat ditemukan dengan mudah dengan mengunjungi situs web perusahaan. Surat kabar keuangan terkemuka yang mencantumkan NAB berbagai reksa dana juga dapat digunakan sebagai sumber informasi lainnya.

NAB reksa dana yang buka setiap hari naik turun setiap hari karena nilai saham yang dimiliki. Jika nilai pasar portofolio reksa dana meningkat (setelah dikurangi biaya dan beban), NAB nilai reksa dana juga meningkat.

Oleh karena itu, investor tidak marah dengan pergerakan jual beli ini. Pastikan bahwa keputusan yang akan diambil sudah sesuai dengan rencana keuangan yang telah diambil.